Hindari Rentenir Berkedok Bank Keliling, Koperasi Syariah Harus Berperan Aktif

Cibungbulang, HRB – Fenomena ‘bank emok” dewasa ini cukup ramai dibicarakan orang, dari mulai masyarakat, tokoh masyarakat, kepala desa hingga anggota legislatif menyikapi secara intens dan serius. Praktik rentenir dengan istilah bank emok, saat ini tengah menjamur di beberapa wilayah termasuk wilayah barat, Kabupaten Bogor yang sudah mengakar khususnya di tatanan masyarakat kurang mampu.

Menanggapi hal itu, menurut Praktisi Bank Syariah, Hendy Sofyan mengatakan bahwa seharusnya masyarakat menyikapi hal ini, bank emok hanya sebatas istilah atau sebutan saja.

“Sebetulnya itu rentenir yang minjam-minjamkan uang ke warga di pelosok pelosok, kadang kadang kumpulin ibu-ibu berjanji segala macamnya,” ungkap Hendy Sofyan kepada wartawan kemarin.

Kadang, Hendy Sofyan mengatakan itu merupakan hal yang ironi, memang itu harus diperbaiki cuma tidak bisa oleh satu pihak dan harus bersama sama.

“Tidak bisa hanya bank syariah saja karena rata rata yang berhubungan dengan yang seperti rentenir itu rata rata (Nominal Pinjaman) nya kecil-kecil mungkin 500 ribu,” katanya.

Hendy Sofyan mengatakan untuk menyasar masyarakat dalam skala mikro lebih tepat dikelola segment Baitul Maal wat Tamwil (BMT) berbentuk koperasi syariah.

“Kalau ke Bank sebetulnya lebih prosedural. Takutnya mereka kalau ke bank itu pertama nominal (pinjaman) nya terlalu kecil atau terlalu mikro kedua kadang kadang tidak memiliki persyaratan-persyaratan dan sebetulnya memang sebaiknya yang menggarap itu segment BMT koperasi syariah,” katanya.

Lebih lanjut, Hendy Sofyan menilai bahwa praktik rentenir yang berdampak pada banyak persoalan yang ditimbulkan seperti persoalan rumah tangga dan lain sebagainya itu merupakan efek samping karena yang dikarenakan adanya riba bukan karena pinjamannya saja.

“Pinjaman itu boleh tetapi jangan ada riba, karena riba itu jelas dilarang oleh Allah SWT dalam Alquran surat Albaqoroh, pasti orang berhubungan dengan riba pasti ada masalah , entah itu masalah rumah tangga, masalah usaha,” katanya.

Jadi, kata dia, jangan harap orang yang meminjam memakai riba hidupnya tenang, rumah tangganya tenang pasti ada masalah.

“Saya sebagai praktisi bank syariah, tugas saya bukan hanya menghimpun nasabah sebanyak-banyaknya tetapi juga berdakwah karena yang terpenting adalah edukasi. Dan kami edukasinya adalah mengkhususkan bagaimana mengajak orang untuk hijrah dari riba karena kami bank syariah,” katanya.

Yang terpenting, Hendy Sofyan menyampaikan pentingnya memberikan edukasi untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa riba itu merupakan salah satu dosa besar dalam agama islam. Sehingga, dirinya menilai pentingnya menyentuh hati masyarakat agar sadar dan tidak lagi terjebak dalam praktik rentenir.

“Kalau pemerintah mungkin punya peran yang berbeda bagaimana caranya supaya mereka (Masyarakat) tidak terjerat bank emok ataupun rentenir-rentenir,” katanya.

Hentikan Tawuran Pelajar di Kota Bogor, Polisi Tembak Satu Pelaku

Bogor Kota – Pembacokan dan penganiayaan oleh sekelompok pelajar di Bogor Utara, Kota Bogor, menyebabkan korban luka serius. Polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara karena para pelaku tidak mengindahkan upaya pembubaran.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (18/07/24) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, polisi tengah melakukan patroli dan mendapati dua kelompok pelajar yang sedang bertikai.

“Pada saat kejadian, anggota Polri yang melintas melakukan tembakan peringatan ke udara untuk menghentikan aksi para pelaku yang sangat berbahaya dan membahayakan warga sekitar,” ujar Kombes Bismo Teguh Prakoso dalam jumpa pers, Senin (22/07/24).

Namun, tembakan peringatan pertama tidak membuat kedua kelompok pelajar membubarkan diri. Mereka baru berlarian setelah polisi melepaskan tembakan peringatan kedua.

“Bukannya membubarkan diri, kelompok pelaku kemudian mengejar salah satu korban hingga terjatuh di depan gerbang sekolah dan membacok korban berkali-kali,” imbuhnya.

Polisi kemudian melepaskan tembakan ketiga ke udara, namun tetap tidak menghentikan aksi brutal pelaku. “Korban melindungi kepalanya sehingga tangan kanan korban mengalami luka terbuka,” tambah Bismo.

Untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak, polisi melepaskan tembakan keempat ke arah bawah, mengenai pinggang salah satu pelaku yang sedang membacok korban. “Tembakan berikutnya diduga mengenai salah satu pelaku,” ujarnya.

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut melihat betapa sadisnya aksi para pelaku, yang terus membacok, mengejar, dan menendang korban meskipun polisi sudah memberikan tembakan peringatan berkali-kali.

Korban pembacokan mengalami luka berat di bagian tangan karena melindungi kepalanya dan kini dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Bogor. Sementara itu, pelaku yang terkena tembakan di pinggang kini dirawat di RS PMI Bogor dengan biaya perawatan ditanggung oleh kepolisian.

“Kami telah mengamankan para tersangka, atau anak berkonflik dengan hukum (ABH), dan menjerat mereka dengan pasal pengeroyokan dan pembacokan yang mengakibatkan korban luka berat,” ucap Bismo.

“Untuk ABH yang sedang dirawat di RS PMI Bogor, kondisinya stabil dan dalam observasi. Biaya pengobatannya ditanggung oleh Kapolresta Bogor Kota sebagai wujud pengayoman kepada masyarakat,” pungkasnya.

Hasilkan 2.900 Ton Setiap Hari Asnan: Sampah Bisa Jadi Teman

Cibinong – Sampah merupakan masalah yang hingga saat ini belum bisa dientaskan, tak terkecuali bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Bahkan, dari data yang didapat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), setiap hari warga Bumi Tegar Beriman menghasilkan sampah hingga 2.900 ton per-harinya.

Namun begitu, Kepala DLH Kabupaten Bogor, Asnan AP menyebut jika sampah bisa menjadi teman bagi warga. Hal itu diungkapnya saat menghadiri Seminar Nasional Inovasi Bank Sampah Indonesia di Olè! Suites Hotel & Cottage, Rabu (15/12/2021).

Sampah, kata Asnan jika diolah dengan tata cara baik, justru akan bisa memberikan manfaat ekonomi bagi warga. “Kini, di setiap desa sudah punya bank sampah bahkan ada yang memiliki lebih dari satu.

Jika diakumulasi total ada 500 bank sampah yang tersebar di berbagai daerah,” kata Asnan. Ia mengatakan, bank sampah dapat membantu perekonomian masyarakat. Bahkan, pihaknya akan melakukan jemput bola. “Sampah harus dikurangi.

Sampah harus dipandangi dua belah mata, bukan sebelah mata. Kami segera menggunakan aplikasi agar memudahkan operasional para pengelola bank sampah maupun warga,” jelasnya.

Jauh sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin menyebut, permasalahan sampah bukan masalah main-main karena sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Hal ini dikuatkan dengan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang mencatat, dari 2.800 ton sampah setiap harinya, hanya 600 ton yang bisa tertangani.

Menurutnya, akibat dari kurang optimalnya pengelolaan sampah yang terjadi adalah penumpukan sampah di kanan-kiri jalan, kemudian sampah di kanan-kiri sungai, bahkan sungai dianggap tempat pembuangan sampah terbesar dan terpanjang. “Mental sebagian masyarakat kita untuk mengelola sampah dengan baik masih harus terus dibangun,” terang Burhan.

Karena itu, ia meminta seluruh perangkat daerah Kabupaten Bogor harus berbuat untuk menyelesaikan masalah sampah.

Terlebih saat ini, TPAS Nambo yang digadang menjadi solusi dalam penanganan sampah di Kabupaten Bogor belum juga terealisasi. “TPAS kita belum optimal, karena sebetulnya kita masih menumpang di TPAS Galuga.

Yang jelas masalah ini jadi masalah kita bersama, maka mari kita tanamkan dalam diri masing-masing kira-kira apa yang bisa kita perbuat untuk menyelesaikan masalah sampah. Selama Nambo belum beres kita harus punya strategi penanganan sampah di TPAS Galuga,” tandas Burhanudin.

Hasil Sidak PT. Belfoods, Pol PP Jonggol Sebut DLH Beri Sanksi Administrasi

Pihak Kecamatan Jonggol melalui Kasie Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Dadang Yazid Butomi, menyatakan bahwa hasil pengumuman Inspeksi Mendadak (Sidak) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor ke PT.Belfoods Indonesia beberapa waktu lalu, berahir dengan pemberian sanksi administrasi.

“Dari hasil pengumuan yang dilaksanakan di Kecamatan Jonggol, bahwa PT.Belfoods dikenakan sanksi administrasi oleh pihak DLH Kabupaten Bogor,” ucap Dadang, usai menghadiri rapat pembahasan hasil analisa pengambilan contoh laboratorium Kali Cibodas, yang dihadiri DLH Kabupaten Bogor, Pihak Kecamatan Jonggol, PT.Belfoods dan 2 pengusaha lainnya yang ada di Desa Sukamaju, dihubungi melalui selularnya, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Dua jenis usaha lainnya yakni peaku usaha tahu tempe yang sebelumnya diundang, juga dikenakan sanksi serupa. Pihaknya mengaku, bahwa hasil tersebut memang adanya indikasi pencemaran di Sungai Cibodas Desa Sukamaju Kecamatan Jonggol. Namun indikasi pencemarannya, sudah terjadi dari hulu sungai tersebut.

“Indikasi pencemarannya sudah terjadi di hulu sungainya, yang kemungkinan dari limbah rumah tangga, dan jenis usaha lainnya. Jadi sungai Cibodas ini tidak hanya tercemar dari PT.Belfoods, akan tetap juga dari pelaku usaha lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Pengaduan DLH kabupaten Bogor, Riri Lubis yang dikonfirmasi kaitan berita acara pengumuman hasil Sidak PT.Belfoods Indonesia ini, belum bisa memberikan keterangannya.

Menyikapi ini, Aktivis Pemantau Kinerja Aparat Negara (Penjara) Bogor Raya, Romi Sikumbang mendesak agar pihak DLH, Satpol PP selaku Penegak Peraturan Daerah (Perda) dan penegak hukum intansi terkait lainnya, harus bisa tegak lurus terhadap para pelaku pencemaran lingkungan hidup tersebut.

“Hal ini dimaksud agar wilayah Kabupaten Bogor, dapat melihat bahwa ada contoh penegakan hukum terhadap para pelaku, dan perusahaan yang melakukan tindak pidana pencemaran lingkungan,” tegasnya, Minggu, 8 Oktober.

Ia mengingatkan bahwa di Kabupaten Bogor banyak terjadi pencemaran lingkungan, dan harus ada punnish dan reward terhadap para pelaku usaha tersebut, agar perbaikan kedepan bisa lebih maksimal. Romi juga meminta kepada satgas DLH yang ada di kecamatan, agar aktif bekerja serius dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Kan faktanya di Kecamatan Jonggol Satgas DLH nya tidak aktif. Oleh karenanya, kejadian PT. belfoods adalah bukti dari buruknya pengawasannya. Ini harus menjadi koreksi bersama terhadap pemerintah dan masyarakat, agar benar-benar tertib dalam pengelolaan limbah. Mari kita selamatkan negeri ini dari pencemaran lingkungan,” tutupnya.

Sementara itu, pihak PT.Belfoods Indonesia yang dikonfirmasi perihal ini belum dapat memberikan keterangannya. Upaya komunikasi melalui selular yang sebelumnya tersambung, kini mendadak tidak aktif lagi.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di PT.Belfoods Indonesia terkait dugaan pencemaran limbah di aliran Sungai Cibodas Desa Sukamaju Kecamatan Jonggol, beberapa waktu lalu. Bahkan, kondisi sungai Cigugur di Desa Sukamaju – Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, diduga tercemar limbah yang berasal dari salah satu pabrik pengolahan minuman dan makanan. Selain berwarna hitam pekat, air sungai tersebut juga menimbulkan bau menyengat. Asb

Hasil Pengocokan Kios Pasar Cisarua Di Protes Pedagang

Cisarua – Sejumlah pedagang Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor memprotes hasil pengocokan kios yang dilakukan PD Pasar Tohaga. Umumnya mereka tidak tidak puas karena lokasi kios yang akan mereka tempati, tidak strategis. Tak hanya itu, protes juga muncul dari para pedagang lama yang lokasi kiosnya dipindahkan.

Ifan Rifai, penjual sepatu dan sandal di blok A yanh menuding, PD Pasar Tohaga tidak konsisten dalam proses pengocokan pengisian kios di Blok tersebut.

Sebab, kata dia, dari hasil pengocokan ternyata masih bisa berubah. Ia mencontohkan, sebelumnya dia sempat mendapatkan Kios nomor 106 hingga 109. Namun sehari kemudian ia malah dipindah ke urutan kios 116 hingga 119.

“Katanya sudah beres, eh tapi masih bisa dipindah-pindah,” ungkapnya, Rabu (29/12/2021)

Ia juga mengeluhkan adanya nominal pembayaran yang berbeda dengan pedagang menempati kios di lokasi strategis.

“Iya yang di hook itu harus bayar lagi, padahal kalau bicara aturan kan kita hanya dibebankan Iuran Pemeliharaan Kios (IPP) Pertahun senilai 7000 dan dibayarkan selama satu tahun di muka atau sekitar 2.520.000 ribu, tapi saya malah bayar 4.055.000 ribu,” bebernya.

Tidak hanya itu, sambung dia, adanya sejumlah kios yang tidak bisa diganggu gugat atau sudah ditandai juga menuai pertanyaan bagi para pedagang.

“Ada beberapa kios yang malah tidak masuk pengocokan. Ini kan aneh,” pungkasnya

Menanggapi munculnya protes para pedagang, Kepala Unit Pasar Cisarua Mira Fatriana mengklaim pengocokan dilakukan sesuai aturan. Kata dia, tidak ada perpindahan yang dilakukan pihak pasar pasca pengocokan. Dan yang terjadi, adanya kesepakatan pedagang satu dengan pedagang lain untuk bertukar lokasi kios.

“Tidak ada perpindahan kios seenaknya atau dikondisikan, itu persetujuan pedagang untuk bertukar tempat. Dan itu pun harus lapor ke kantor unit Pasar, karena nanti akan dibuat surat,” jelasnya.

Dan terkait persoalan biaya, sambungnya, hanya ada pembayaran IPP yang dibayarkan satu tahun ke depan dengan pembayaran di muka. Dan pihaknya mengakui untuk kios yang berada di lokasi strategis harga nya berbeda sesuai nilai IPP perharinya dengan kisaran Rp7000 dan Rp10.000.

“Kalau ada biaya melebihi nilai IPP, berarti ada tunggakan pedagang sebelum pasar di revitalisasi.

Karena syaratnya harus lunas semua, ya pedagang harus membayar semua berikut tunggakan sebelumnya. Dan mungkin itu yang membuat harga menjadi berbeda,” bebernya

Terkait beberapa kios yang sengaja tidak masuk pada proses pengocokan, pihaknya menyebut, kios-kios tersebut memang dikhususkan bagi pemilik ruko sebelumnya.

“Kalau yang ruko memang ada perlakuan khusus, karena tidak ada lagi ruko, maka dia dikasih lokasi khusus, dan itu ditandai tidak bisa diisi kecuali pemilik ruko,” ungkapnya

Kendati demikian, pihaknya mengklaim sudah melaksanakan sosialisasi terkait hal itu jauh sebelum Pasar Cisarua dibangun.

“Mungkin banyak dari mereka lupa atau salah mengartikan, sehingga banyak dari pedagang tidak puas. Namun semua itu sudah diselesaikan, semuanya sudah dijelaskan,” pungkasnya.

Dimas Drajad, Pahlawan Timnas Indonesia, Penyerang ‘Gacor’ Milik Persikabo 1973

Cibinong, HRB – Penyerang andalan Persikabo 1973 Dimas Drajad kembali membayar kepercayaan pelatih Tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong untuk menjadi juru gedor di lini depan.

Dimas kembali menjadi salah satu aktor kemenangan timnas Garuda atas tamunya Curacao, pada leg kedua FIFA Matchday di Stadion Pakansari Cibinong, Selasa (27/9/2022) dengan skor 2-1

Dimas yang dipasang oleh STY sejak menit awal pertandingan, langsung membuka keran gol untuk Indonesia ketika laga baru memasuki menit ke-3.

Dirinya lepas dari jebakan offside barisan pertahanan Curacao, berhasil memanfaatkan bola liar setelah kiper Curacao, Jeremy Bodak, gagal mengantisipasi dengan baik tendangan jarak jauh Witan Sulaeman.

Penyerang yang juga merupakan anggota TNI itu, nyaris mencetak brace (dua gol). Setelah pada menit kesembilan usai menerima umpan silang mendatar dari Yakob Sayuri. Namun, sepakan Dimas Drajad masih terlalu lemah, sehingga skor masih tetap 1-0 untuk keunggulan timnas Garuda.

Tidak hanya mampu menempatkan dirinya sebagai striker haus gol. Dimas Drajad yang sudah mengoleksi 4 gol di Liga 1, juga beberapa kali menjadi aktor terciptanya beberapa peluang gol timnas.

Pemain kelahiran tahun 1997 itu pun mampu memberikan umpan kepada kolega untuk mencetak gol, sebelum akhirnya digantikan Dendy Sulistyawan yang juga menjadi pahlawan kemenangan Indonesia di laga kedua tersebut.

Seusai pertandingan, pemain bernomor punggung 9 di tim nasional itu pun mempersembahkan golnya tersebut untuk pendukung Persikabo dan juga warga Kabupaten Bogor, karena telah memberikan dukungan penuh ke Stadion Pakansari Cibinong.

“Terima kasih dan dukungannya untuk kemenangan timnas Indonesia atas Curacao. Gol ini saya persembahkan untuk masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Bogor dan juga pendukung Persikabo,” ungkapnya.

Home Olahraga • Zlideshow
Dimas Drajad, Pahlawan Timnas Indonesia, Penyerang ‘Gacor’ Milik Persikabo 1973
Admin Redaksi – 28 Sep 2022
Dimas DrajadIST: Dimas Drajad, Pahlawan Timnas Indonesia, Penyerang ‘Gacor’ Milik Persikabo 1973.(foto: axl/net)
Cibinong, HRB – Penyerang andalan Persikabo 1973 Dimas Drajad kembali membayar kepercayaan pelatih Tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong untuk menjadi juru gedor di lini depan.

Dimas kembali menjadi salah satu aktor kemenangan timnas Garuda atas tamunya Curacao, pada leg kedua FIFA Matchday di Stadion Pakansari Cibinong, Selasa (27/9/2022) dengan skor 2-1

Dimas yang dipasang oleh STY sejak menit awal pertandingan, langsung membuka keran gol untuk Indonesia ketika laga baru memasuki menit ke-3.

Dirinya lepas dari jebakan offside barisan pertahanan Curacao, berhasil memanfaatkan bola liar setelah kiper Curacao, Jeremy Bodak, gagal mengantisipasi dengan baik tendangan jarak jauh Witan Sulaeman.

Penyerang yang juga merupakan anggota TNI itu, nyaris mencetak brace (dua gol). Setelah pada menit kesembilan usai menerima umpan silang mendatar dari Yakob Sayuri. Namun, sepakan Dimas Drajad masih terlalu lemah, sehingga skor masih tetap 1-0 untuk keunggulan timnas Garuda.

Tidak hanya mampu menempatkan dirinya sebagai striker haus gol. Dimas Drajad yang sudah mengoleksi 4 gol di Liga 1, juga beberapa kali menjadi aktor terciptanya beberapa peluang gol timnas.

Pemain kelahiran tahun 1997 itu pun mampu memberikan umpan kepada kolega untuk mencetak gol, sebelum akhirnya digantikan Dendy Sulistyawan yang juga menjadi pahlawan kemenangan Indonesia di laga kedua tersebut.

Seusai pertandingan, pemain bernomor punggung 9 di tim nasional itu pun mempersembahkan golnya tersebut untuk pendukung Persikabo dan juga warga Kabupaten Bogor, karena telah memberikan dukungan penuh ke Stadion Pakansari Cibinong.

“Terima kasih dan dukungannya untuk kemenangan timnas Indonesia atas Curacao. Gol ini saya persembahkan untuk masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Bogor dan juga pendukung Persikabo,” ungkapnya.

Baca juga: Digaji 50 – 75 Ribu Per Hari, Upah Petugas Kebersihan Tak Manusiawi
Sebelumnya, Dimas Drajad menjadi pahlawan kemenangan bagi tim nasional Indonesia saat menghadapi Curacao pada laga FIFA Matchday, yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (24/9/2022) lalu.

Gol Dimas tersebut membawa Indonesia menang atas tim dari benua Amerika itu dengan skor 3-2 di laga pertama pertemuan kedua tim.

Proses terjadinya gol penyerang bernomor punggung 9 itu di timnas Garuda juga tercipta sangat cantik. Dimana, dirinya berhasil mengelabui barisan belakang dan penjaga gawang Curacao dengan backheel-nya, setelah memanfaatkan umpan dari Pratama Arhan di menit ke-56.

Ketika itu dia menghadiahkan gol yang dicetaknya untuk sang buah hati yang baru berusia beberapa bulan.

“Gol ini saya persembahkan untuk anak saya yang baru berusia beberapa bulan, karena sudah menjadi motivator saya tampil maksimal untuk tim nasional,” pungkasnya.

Tim nasional senior Indonesia kembali mempecundangi tamu mereka Curacao, pada laga kedua FIFA Matchday yang berlangsung di Stadion Pakansari Cibinong, Selasa (27/9/2022) malam tadi dengan skor 2-1.

Dua gol timnas Garuda dicetak penyerang andalan mereka Dimas Drajad pada menit ke-3, dan Dendy Gustiawan 3 menit sebelum babak kedua usai.

Sementara tim tamu Curacao memperkecil kedudukan lewat gol yang dicetak Jeremy Antonisse pada menit ke-47.

Kemenangan timnas Garuda ini membuat mereka berhasil memperbaiki ranking mereka ke peringkat 151 dunia, yang sebelumnya berada di urutan 153.Axl

Dimana ‘Ibukota’ Bogor Barat?

Cibinong – Sempat santer bakal jadi ‘Ibukota’, kini Rumpin rupanya masih harus bersaing dengan Leuwiliang. Ya, nama terakhir digadang sebagai calon pusat pemerintahan jika pemekaran wilayah Kabupaten Bogor Barat direalisasikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan jika ada dua opsi lain yang akan menjadi calon Ibu Kota Kabupaten Bogor. Yakni Leuwiliang dan Kecamatan Rumpin

Sebelumnya, ada nama Cigudeg yang bahkan sudah ditetapkan sebagai lokasi ibu kota kini harus diganti. Alasannya, wilayah ini dinilai sebagai wilayah yang rentan akan terjadinya bencana alam merujuk surat dari Gubernur Jawa Barat dan Badan Geologi.

“Karena kondisi lahan di Cigudeg secara teknis dan kajian rawan bencana alam, maka kami bersama konsultan dan akademisi melakukan kajian lagi. Opsi calon Ibu Kota Kabupaten Bogor Barat antara Leuwiliang dan Rumpin,” kata Burhan, Kamis (20/1/2022).

Lebih lanjut, Burhan pun membeberkan, Leuwiliang relatif mempunyai keunggulan menjadi calon Ibu Kota Kabupaten Bogor Barat. Sebab, di kecamatan itu tersedia lahan seluas 15 hektar.

Sementara Rumpin, kata Burhan ‘hanya’ memiliki lokasi yang strategis dimana Rumpin berdekatan dengan kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tanggerang Selatan. “Namun, penilaian tersebut belum final. Ini masih dalam kajian,” tegas Burhan.

Sebelumnya, wacana Rumpin sebagai calon Ibu Kota Kabupaten Bogor Barat juga sempat disebutkan Bupati Ade Yasin.

Usulan itu muncul karena Cigudeg dinilai sebagai daerah dengan kontur tanah yang labil dan rawan akan bencana. “Usulan itu karena tanah di Cigudeg dinilai labil, mungkin (opsi lain-red) di Rumpin. Tapi itu harus dikaji,” kata Ade Yasin.

Dikepung Gengster, Polres Bogor Kerahkan Ratusan Tim Buser

Cibinong, HRB – Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengambil langkah taktis dengan mengerahkan pasukannya secara massif dalam upaya memburu para gangster yang meresahkan masyarakat Kabupaten Bogor.

Seperti yang terjadi pada Minggu (2/10/2022). Polres Bogor menggelar razia besar-besaran dilakukan dengan melakukan pembubaran terhadap sejumlah kerumunan yang berpotensi menjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Tak hanya itu, petugas pun melakukan pemeriksaan terhadap mereka yang berkerumun. “Saat ini kami pun telah berhasil melakukan penangkapan terhadap lima orang remaja yang melakukan penganiayaan terhadap seorang remaja di Parung,” kata Kapolres Bogor.

Selain itu, sambung dia, pengembangan akan terus dilakukan terhadap ketua gangster. Termasuk admin yang mengunggah konten-konten yang meresahkan masyarakat Kabupaten Bogor.

“Dalam kegiatan patroli yang malam ini kita lakukan penyisiran ke beberapa titik lokasi mulai dari Kecamatan Parung, Rancabungur, dan Ciampea. Selain patroli yang kita gelar ini, seluruh jajaran Polres Bogor pun melakukan kegiatan yang sama secara serentak,” ujarnya.

Di samping itu, ia mengimbau masyarakat tetap tenang. Serta jangan mudah termakan informasi yang tidak benar.

“Tetap waspada dan tingkatan keamanan lingkungan bila mana mengetahui informasi terkait aksi-aksi kekerasan ataupun tindakan kriminal untuk dapat segara melaporkan ke kantor kepolisian terdekat,” katanya.

Diketahui, dalam aksi razia yang dilakukan, Polres Bogor juga mengamankan puluhan pelajar asal Jakarta Utara.

“Kami juga mengamankan 65 anak-anak yang sedang berkumpul, semuanya dari jakarta, hanya dua orang yang orang Bogor, salah satunya ada yang membawa senjata tajam (celurit) sehingga kami amankan,” ujar Iman kepada wartawan.

Iman menyebut, saat ini ke-65 pelajar tersebut sedang diberi pembinaan berupa membaca ayat suci Al-Quran secara berbarengan.

“Untuk yang membawa sajam sedang dalam proses pemeriksaan di unit reskrim Polsek Cibinong, kemudian untuk yang lainnya kami berikan pembinaan di Mapolres Bogor,” terangnya.

Kepada polisi, puluhan pelajar ini mengaku berkunjung ke Kabupaten Bogor dengan tujuan menemui sekolah lainnya di wilayah Kecamatan Cibinong.

“Alasan yang mereka berikan, dari Jakarta kesini untuk silaturahmi, tapi silaturahmi tengah malem,” ujarnya.

Diketahui para pelajar tersebut berangkat dari Jakarta Utara menuju Bogor dengan menggunakan kereta, sekira pukul 15.00 WIB.

“Sampai dengan saat ini, kami belum melakukan pendalaman sehingga kami bawa terlebih dahulu ke Mapolres, namun diantara mereka ada yang membawa sajam,” kata Iman.

Lebih lanjut, Iman menyebut, giat patroli dalam mereduksi upaya-upaya yang mengganggu Kamtibmas ini dilakukan bersama Kodim dan Satpol PP dengan skala seluruh wilayah Kabupaten Bogor.

“Jadi di Polsek-Polsek juga mengadakan patroli kegiatan antisipasi untuk mereduksi upaya-upaya yang mengganggu ketertiban dan menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, lanjut Iman, beberapa hari ke belakang mulai muncul beberapa kelompok yang meresahkan masyarakat di malam hari.

“Mulai bermunculannya berandalan-berandalan motor yang meresahkan di tengah masyarakat sehingga mengakibatkan gangguan kamtibmas di Kabupaten Bogor,” tuturnya.

Menurut Iman, dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor, situasi Kamtibmas di beberapa cenderung kondusif.

“Berbagai polsek sudah melaporkan situasi dalam keadaan kondusif, kemudian ada beberapa tempat (yang meresahkan), termasuk salah satunya di wilayah Cibinong ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, aksi gangster di Kabupaten Bogor kembali marak. Hal itu bisa dilihat dari viralnya sebuah video aksi geng motor di wilayah Parung, Kabupaten Bogor, belum lama ini.

Dalam video itu, terlihat sejumlah anak berusia sekolah melakukan konvoi motor sembari membawa golok dengan berbagai jenis dan ukuran.

Ada yang membawa golok, cerulit dan senjata tajam jenis lainnya. Kelakuan para pemuda itu membuat warga yang melihatnya ketakutan. Beruntung tak ada keributan dalam video yang beredar itu.

Dalam video yang beredar, para pemuda itu melaju sambil bersorak. “Kabupaten gengster. Kabupaten Kabupaten,” sorak mereka berulang-ulang sambil melaju di atas motor. Gengster tersebut beraksi menjelang pagi hari, di Jalan Raya Haji Mawi Parung, Kabupaten Bogor.

Tak hanya di Kabupaten, di wilayah hukum Polresta Bogor Kota, aksi geng motor anak remaja kian meresahkan. Bahkan, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Bogor Kota, Kompol Dhoni Erwanto bahkan menyebut, ada 60 kelompok remaja di Kota Bogor yang kerap terlibat tawuran di 30 titik di Kota Bogor.

“Mereka ini adalah kelompok anak-anak nongkrong, jadi mereka biasanya berasal dari satu perkampungan di Kota Bogor. Tetapi memang kelompok ini sudah kita sasar,” kata Dhoni, Minggu (18/9/2022) lalu.

Pernyataan Dhoni ini tak lepas dari meninggal satu orang pemuda dalam tawuran yang terjadi akhir pekan lalu. Dalam kejadian ini, polisi sempat mengamankan 18 orang yang diduga terlibat tawuran.

Dari 18 orang yang diamankan, polisi kemudian menetapkan 6 orang diantaranya sebagai tersangka kasus tawuran mau yang menewaskan F (18). Dari hasil penyelidikan Polisi, para tersangka memiliki peran masing-masing mulai dari tersangka utama yang menganiaya korban hingga menyimpan senjata tajam (sajam).

“Kurang dari 1×24 jam kami berhasil mengamankan 18 orang terdiri atas 2 kelompok. Kelompok yang terlibat dalan tawuran ini adalah kelompok mengatasnamakan Athopink_reborn dan Parung Destroyer. Dari 18 orang ini kita kelompokan kembali dalam peranan masing-masing sehingga berdasarkan hasil penyidikan dan gelar perkara kami menetapkan 6 orang tersangka,” kata Wakapolresta Bogor Kota, AKBP Ferdy Irawan, Minggu (18/9/2022).

Ia menjelaskan, untuk tersangka utama yakni berinsial FG (19) yang membacok korban. RH berperan sebagai yang mengajak atau mengirimkan undangan tawuran. Selanjutnya, MDV (14) dan IS (13) turut melakukan aksi tawuran. Terakhir MM (16) dan IF (18) yang menyimpan senjata tajam untuk aksi tawuran.

“Kemudian untuk 12 orang lainnya sementara masih saksi karena ada disana ada di TKP dan janjian tawuran tapi pelaksanaannya yang 12 orang tidak ikut langsung hanya mantau dari jarak tertentu,” tuturnya.

Adapun modusnya, kedua kelompok ini tawuran dengan janjian melalui Instagram. Lokasi tawuran sudah ditentukan termasuk waktunya.

“Modus operandi dari pidana ini, masing-masing kelompok memang sudah ada dendam lama karena anggota salah satu kelompok ini pernah dipukul kelompok lain. Di hari Sabtu dini hari itu mereka janjian tawuran melalui IG dari kelompok janjian untuk ketemu, lokasi sudah ditentukan di jalan roda kemudian jamnya sdh ditentukan pukul 02.00 WIB atau 03.00 dini hari,” tuturnya.

Polisi juga turut mengamankan beberapa barang bukti di antaranya tiga senjata tajam, pakaian korban, dan bukti janjian tawuran melalui media sosial.

Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan Pasal 76 C Jo Pasal 80 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 3 miliar.

“Tersangka yang membawa dan menyembunyikan sajam Pasal 2 UU Darurat Tahun 1951 ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun,” tuturnya.

Sebelumnya, remaja berinisial F (18) meninggal dunia karena terlibat tawuran di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Sabtu 17 September 2022. Korban mengalami luka sabetan senjata tajam di dadanya.

Dikabarkan Miliki 55 Anak Asuh, Polisi Dalami Kasus Ayah Sejuta Anak

Cibinong, HRB – Dikabarkan miliki 55 anak, polisi terus dalami kasus Ayah Sejuta Anak, KBO Reskrim Polres Bogor, Iptu Hafiz Akbar mengatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus Ayah Sejuta Anak berinisial SH, yang mana dalam beberapa kanal berita inspiratif, SH sempat mengatakan bahwa ia memiliki 55 bayi asuh.

“Itu kita akan melakukan penyidikan lebih dalam ya. Untuk ibu yang sudah kami temui ada 10, namun ini masih sebatas pengakuan dari tersangka,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (29/9/2022).

Setelah anak telah lahir, kata Hafiz, akan timbul rasa kasih sayang dari orangtuanya. Ia mengaku saat ini polisi masih melakukan pengecekan, guna memastikan kabar yang beredar bahwa ibu hamil yang dinaungi SH lebih dari 10 orang.

Hafiz mengatakan, kronologi awal Ayah Sejuta Anak ini dimulai saat ia mulai beroperasi sejak awal tahun 2022, melalui konten instagram dan Tiktok dengan nama akun Ayah Sejuta Anak.

“Dalam kanal medsos tersebut dia menyatakan bahwa memiliki yayasan yang bisa menampung ibu-ibu hamil yang tidak memiliki suami atau tidak bisa menanggung anaknya di kemudian hari, dan ia bersedia menampung mereka bahkan menjadi ayah angkat,” ungkapnya.

Kemudian setelah itu, lanjut Hafiz, jika sang ibu hamil tertarik, maka para ibu hamil ini akan menghubungi tersangka melalui nomor yang sudah tersedia dalam bio kanal sosmed tersebut.

“Setelah dihubungi, ibu tersebut akan dijemput oleh tersangka dan dibawa ke rumahnya di Ciseeng. Ini rumah 2 lantai yang digunakan sebagai penampungan sampai ibu tersebut melahirkan,” terangnya.

Setelah ibu itu melahirkan, ada satu anak yang diduga diadopsi oleh orangtua lain. “Tentunya adopsinya tidak sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku tentang tata cara pengangkatan anak,” ujarnya.

Kemudian dari kanal media sosial sudah viral, Hafiz menyebut SH juga sudah masuk ke TV nasional sebagai sosok yang inspiratif.

“Kita melakukan penyelidikan dan penyidikan bersama Dinsos Kabupaten Bogor. Mengecek legalitas yayasan tersebut dan mengecek mekanisme adopsi, ternyata tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tuturnya.

Berawal dari penyelidikan dan penyidikan, pihak kepolisian pun meminta Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor untuk menuju ke kediaman SH. “Kita tetapkan SH sebagai tersangka, dari situ baru kita melaksanakan penggeledehan,” jelasnya.

Pada saat penggeledahan, di rumah Ayah Sejuta Anak ini diketahui terdapat 5 wanita dan 5 anak.

“Namun dalam penelusuran kami, ternyata sudah ada 5 ibu yang melahirkan terlebih dahulu. Jadi rumahnya itu rumah 2 lantai, ibu-ibu ini ditampung di lantai 2,” ucapnya.

Dalam kasus ini, kebanyakan yang dinaungi oleh SH adalah para wanita hamil yang tidak memiliki suami.

“Jadi tersangka mengupload ini seolah-olah melakukan kegiatan sosial atau melakukan kegiatan bakti sosial yayasan nirlaba untuk merawat ibu-ibu hamil. Mungkin dari situ karena sudah viral, akhirnya ada perbincangan di masyarakat jika ada ibu hamil tidak tahu harus apa, bisa menghubungi tersangka ini,” paparnya.

Hafiz menyebut, yayasan yang disebut terletak di Kecamatan Ciseeng hanyalah kedok belaka.

“Tapi yayasan sebenarnya itu ada di Tangerang, nama yang dia gunakan. Namun untuk rumah yang digunakan sebagai menampung ini tidak ada sangkut-pautnya dengan yayasan itu,” bebernya.

Bahkan, yayasan yang berada di Tanggerang pun telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, dan sementara didapati yayasan tersebut tidak didapati keterlibatan dalam proses pengadopisan anak ini.

“Kalau itu memang yayasan beneran punya legalitas dari Dinsos. Untuk yayasan ini sendiri itu yang mengelola kebetulan teman daei tersangka. Namun tentunya ini tidak ada sangkut-pautnya dengan penampungan yang dilakukan,” tuturnya.

Lebih lanjut, KBO Reskrim Polres Bogor ini menyebut, dari keterangan pelaku, hingga saat ini belum didapati pelecehan seksual yang dilakukan oleh Ayah Sejuta Anak terhadap ibu-ibu hamil yang ia tampung di rumahnya. “Mereka (ibu hamil) juga belum ada masalah pelecehan seksual,” kata Hafiz.

Biasanya, para wanita yang mendatangi SH adalah ibu yang memasuki kehamilan tua atau sebentar lagi akan melahirkan.

“Mereka berada disana namun yang dilakukan oleh tersangka hanya sebatas menampung mereka dan memberi uang untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi tidak ada kegiatan pengasuhan dari tersangka,” ucapnya lagi.

Ayah Sejuta Anak yang sejauh ini diketahui berstatus lajang ini, di setiap kelahiran para ibu hamil, ia mendapatkan titipan anak dari sang perempuan yang ia bantu tersebut.

“Ya jadi untuk yang lima yang sudah melahirkan itu yang limanya (anak) dititipkan ke tersangka ini dan lima ibu yang ini ibaratnya sudah menitipkan anaknya. Jadi kan ada 10 ibu yang kami temui, 5 sudah melahirkan dan 5 nya masih mengandung di rumah itu, itu yang ditemukan saat melakukan penggeledahan,” jelasnya lagi.

Sejak beroperasi, kepada polisi ia menyebut dalam menjalankan penampungan para ibu hamil, ia masih menggunakan biaya pribadi miliknya.

“Kalau keterangan dari tersangka itu masih biaya dari dia pribadi, motif (penjualan anak)nya ekonomi, belum ada yang lain,” tegas Hafiz.

Saat ini pihak kepolisian telah melakukan penyitaan uang Rp. 10 juta dari Rp.15 juta hasil dari dugaan penjualan bayi kepada orangtua adopsinya di Lampung.

“Rp. 5 jutanya dari keterangan dipakai untuk pribadi. Untuk 15 juta dalam penggunaan persalinan itu tidak benar, karena kami sudah ada buktinya dari BPJS bahwa melahirkan di rumah sakit di tangerang itu sepenuhnya ditanggung BPJS, BPJS si ibunya,” tegas Hafiz.

Lebih lanjut, Hafiz menyebut kepada kegiatan SH warga menaruh kecurigaan lantaran banyak aktivitas ibu-ibu di rumah tersebut, padahal Sepengetahuan warga, rumah tersebut bukan lah penginapan atau kos-kosan.

“Kalau di kepolisian kami punya Bhabinkamtimbas, jadi ibaratnya obrolan sehari-hari saja itu masih levelan obrolan sehari-hari. Mungkin warga setempat tidak mencurigai adanya apapun di sana. Hanya obrolan sehari-hari banyak ibu-ibu dan infomasi tersebut kami kroscek ternyata benar dengan yang viral di medsos tentang yayasan ayah sejuta anak ini,” urainya.

Hafiz pun membenarkan bahwa SH telah menjual satu bayi terhadap orangtua adopsinya dengan cara yang tidak sesuai.

“Bisa disebut awalnya terbongkar dari laporan tindak pidana ketika kita bersama dinsos melakukan pengecekan lebih dalam tentang legalitas penampungan tersebut karena viral itu,” pungkasnya.

Diguyur Hujan Deras, Rumah Warga di Cibalung Ambruk

Cijeruk, HRB – Sebuah rumah di Kampung Pangerasan, RT 03/05, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, ambruk dan nyaris rata dengan tanah. Peristiwa yang terjadi pada Senin (6/6/2022) malam itu diduga karena guyuran hujan deras selama berjam – jam lamanya.

Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat peristiwa itu pemilik rumah mengalami kerugian yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Misbah, pemilik rumah mengungkapkan, sebelum rumahnya roboh, ia dan penghuni lainnya sempat mendengar suara seperti bangunan hendak roboh. Curiga terjadi hal yang tidak diinginkan, ia beserta anggota keluarganya segera berhamburan ke luar rumah.

“Benar saja, saat kami sudah berada di luar, rumah kami roboh dan menimpa semua yang ada di dalamnya. Alhamdulillah kami sempat menyelamatkan diri, sehingga tidak ada korban,” ungkapnya, Selasa (7/6/2022).

Untuk sementara waktu, ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat sambil menunggu bantuan dari pihak terkait. Misbah pun mengaku masih trauma dengan peristiwa tersebut.

Sementara itu, pasca kejadian, Kapolsek Cijeruk Kompol Sumijo bersama Kepala Desa Cibalung Rusyadi, serta unsur Pemerintahan Kecamatan Cijeruk dan BPBD Kabupaten Bogor, meninjau ke lokasi sekaligus melakukan evakuasi dan membantu para korban.

Kapolsek juga mengimbau warga agar lebih waspada menghadapi cuaca ekstrim seperti saat ini, terutama bagi warga yang bermukim di titik yang rentan terhadap bencana, seperti longsor dan banjir.

“Menghadapi cuaca yang cukup.ekstrim ini, kami imbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya bencana alam yang datang tanpa diduga-duga,” pintanya.

Di tempat sama, Kepala Desa Cibalung Suryadi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor agar rumah korban bisa kembali dibangun.

“Kami akan koordinasikan hal ini dengan Pemkab Bogor. Semoga saja keluarga diberikan kesabaran atas musibah ini,” tandasnya.(asz)